Jangan memelihara Hewan Ini, Nanti Kamu Menyesal
Jangan memelihara Hewan Ini, Nanti Kamu Menyesal – Hewan yang satu ini memang sangat akrab sekali dengan kehidupan manusia. Karena manusia dapat mengambil berbagai manfaat dari hewan ini.
Hewan ini adalah Domba. Domba adalah hewan herbivora pemakan rumput (bukan pemakan uang rakyat lho ya). Dikalangan masyarakat pedesaan seperti di desa saya, banyak sekali orang yang memelihara hewan ini. Selain untuk dikembang biakan, domba ini nantinya juga akan diuangkan atau dijual kembali.
Di daerah saya, domba hanya dipelihara di sekitar pekarangan yang tidak jauh dari rumah. Dan kebetulan orang tua saya juga memelihara beberapa ekor domba. Pada awal masa memelihara hewan ini, saya merasa senang karena waktu itu dombanya masih kecil dan lucu. Saya pun terkadang juga merasa gemes dengan hewan ini. Sampai pada waktunya domba ini tumbuh besar dan berkembang biak.
Dan disitulah rasa ynag tidak mengenakan itu datang menghampiri saya. Tidak seperti sapi yang tidak banyak bersuara walaupun saat merasa lapar. Domba ini ketika besar ternyata sangat crewet sekali, meskipun sudah diberi makan rumput yang banyak, tetapi masih saja berisik.
Kebetulan letak kandang domba tersebut paling dekat dengan kamar saya. Jadi ya sayalah yang merasa paling tersiksa ketika malam hari domba ini cerewet. Pokoknya bikin mangkel lah. Belum lagi domba ini kan makan nya banyak, jadi ya harus rajin mencari rumput. Kalo sampe kekurangan pakan, bisa bisa saya nggak bisa tidur semalaman karena mendengar suara domba yang cerewet terus menerus. Sudah diberi makan banyak saja masih cerewet, apalagi kalau sampai kurang.
Pernah saya usulkan kepada orang tua saya agar sebagian domba yang sudah besar untuk dijual saja. Tetapi usul saya ya Cuma usul, karena orang tua saya belum ingin menjualnya. Padahal jika beberapa dijual itu akan meringankan beban untuk mencari rumput dan mengurangi suara berisik yang membuat pusing kepala. Dengan begitu saya tidak akan terlalu tersiksa akibat mulut domba ini.
Untuk itu daripada kita Menyesal Jika memelihara Domba Ini, lebih baik memelihara ayam kampus saja (eh salah, ayam kampung maksudnya). Siapa tahu lebih banyak menguntungkan dan tidak membuat pusing kepala.
Hewan ini adalah Domba. Domba adalah hewan herbivora pemakan rumput (bukan pemakan uang rakyat lho ya). Dikalangan masyarakat pedesaan seperti di desa saya, banyak sekali orang yang memelihara hewan ini. Selain untuk dikembang biakan, domba ini nantinya juga akan diuangkan atau dijual kembali.
 |
| Domba Crewet |
Di daerah saya, domba hanya dipelihara di sekitar pekarangan yang tidak jauh dari rumah. Dan kebetulan orang tua saya juga memelihara beberapa ekor domba. Pada awal masa memelihara hewan ini, saya merasa senang karena waktu itu dombanya masih kecil dan lucu. Saya pun terkadang juga merasa gemes dengan hewan ini. Sampai pada waktunya domba ini tumbuh besar dan berkembang biak.
Dan disitulah rasa ynag tidak mengenakan itu datang menghampiri saya. Tidak seperti sapi yang tidak banyak bersuara walaupun saat merasa lapar. Domba ini ketika besar ternyata sangat crewet sekali, meskipun sudah diberi makan rumput yang banyak, tetapi masih saja berisik.
Kebetulan letak kandang domba tersebut paling dekat dengan kamar saya. Jadi ya sayalah yang merasa paling tersiksa ketika malam hari domba ini cerewet. Pokoknya bikin mangkel lah. Belum lagi domba ini kan makan nya banyak, jadi ya harus rajin mencari rumput. Kalo sampe kekurangan pakan, bisa bisa saya nggak bisa tidur semalaman karena mendengar suara domba yang cerewet terus menerus. Sudah diberi makan banyak saja masih cerewet, apalagi kalau sampai kurang.
Pernah saya usulkan kepada orang tua saya agar sebagian domba yang sudah besar untuk dijual saja. Tetapi usul saya ya Cuma usul, karena orang tua saya belum ingin menjualnya. Padahal jika beberapa dijual itu akan meringankan beban untuk mencari rumput dan mengurangi suara berisik yang membuat pusing kepala. Dengan begitu saya tidak akan terlalu tersiksa akibat mulut domba ini.
Untuk itu daripada kita Menyesal Jika memelihara Domba Ini, lebih baik memelihara ayam kampus saja (eh salah, ayam kampung maksudnya). Siapa tahu lebih banyak menguntungkan dan tidak membuat pusing kepala.